Kamis, 27 Oktober 2011 09:14 WIB
Tips CVT
Cek Keausan Roller CVT, Oblak Bikin Akselerasi Lambat
Batasan aus jika lebih dari 1mm
Sebab umumnya selama ini, mengetahui keausan roller hanya bisa dipantau dari bentuk keseluruhan atau bulat tidak- nya roller. Artinya, jika ada bagian yang terkikis lebih alias peyang, maka roller sudah minta ganti baru.
Tapi, bagaimana jika ingin tahu aus tidaknya roller di motor, meski sejatinya belum masuk jadwal penggantian yang ditentukan pabrikan. Ambil contoh, di roller milik Honda BeAT atau Scoopy.
"Untuk BeAT dan Scoopy sama. Batasan penggantian roller jika diameter keseluruhan roller sudah mencapai 15,3mm,” ungkap Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Sedang untuk roller baru, diameter keseluruhan roller mencapai angka 16,2mm. So, jika kondisi roller tidak peyang atau terkikis di satu sisi, maka usia roller bisa dipakai hingga ketipisannya berkurang sekitar 0,9mm.
Eits, belum cukup sampai situ lho! Mengetahui keausan roller juga bisa dicek dari kondisi logam pada sisi terdalam roller. Ya, yang berwarna kuning itu, lho.
“Jika dikocok roller terasa oblak, maka roller sudah aus. Karena seharusnya tidak boleh ada oblak,” beber Toni Suwaryanto dari Toni Jaya Motor (TJM) di Jl. Padang Panjang No. 1, Manggarai, Jakarta Selatan.
Menurut Toni yang bengkelnya kerap jadi rujukan komunitas Nouvo Owner Society (NOS) ini, roller oblak akan bikin akselerasi jadi lambat. Cek deh! (motorplus-online.com)
Usir Suara Mendecit CVT Yamaha Mio Pakai Lem
Bisa pakai lem tipe lain
Sebelum masuk ke cara penanganan, baiknya coba cari tahu dulu awal permasalahannya. Dalam keadaan baru, mangkuk CVT Mio sudah aplikasi semacam lapisan lem pada bagian ujung luar.
"Fungsi komponen ini untuk mencegah timbulnya bunyi berdecit akibat gesekan,” ungkap Toni Suwaryanto dari Toni Jaya Motor (TJM) di Jl. Padang Panjang No. 1, Manggarai, Jakarta Selatan.
Tapi, seiring pemakaian, kelamaan bisa dipastikan kalau lapisan itu sudah mulai aus. Terlebih, lapisannya memang tipis. Akibatnya, timbul decit atau suara mendesing. Maka itu, pebengkel 43 tahun ini hanyak menyarankan untuk memberi lapisan lem ulang.
Tanpa sebut merek, sobat bisa gunakan lem besi yang langkah pemakaiannya dicampur. “Biasanya, pakai lem seperti itu. Lebih kuat dan enggak mudah tergerus. Apalagi kalau dioles tipis dengan lebar sekitar 0,5 cm,” sebut pria yang bengkelnya sering jadi langganan komunitas Nouvo Owners Society (NOS).
Tapi, bukan berarti harus pakai lem tipe itu aja ya. “Pakai lem instan yang model cairan juga bisa. Itu sudah saya buktikan selama setahun, masalah enggak balik lagi,” timpal Uci, salah satu pemakai Mio yang tinggal di bilangan Tanah Kusir III, Jakarta Selatan.
Masih kata Uci yang biasa dipanggil Uchay itu, pakai lem apa saja bisa. Termasuk lem buat paking. Asalkan, jangan dilas. “Kalau dilas, malah nantinya bisa bikin mangkuk peyang,” yakinnya.(motorplus-online.com)
Penulis : Eka | Teks Editor : Nurfil | Foto : Boyo
Trik Mio Lari Kenceng
OPINI | 04 April 2011 | 10:37 Dibaca: 18581 Komentar: 4 NihilBiar Mio Kamu Bisa Tambah Kenceng Larinya Tapi Tetep Irit
Roller weight
Part
ini posisinya ada di balik puli depan (primary sliding shave)
jumlahnya ada 6 buah, berat yang standar adalah 10,6 gram, kalau pakai
bobot yang lebih ringan dari standar, efeknya akselerasi di putaran
bawah jadi lebih enteng, kalo pake yang lebih berat untuk mengejar top
speed, tinggal pilih sesuai kebutuhan dan keinginan. Di pasaran tersedia bobot 5-12 gram, untuk merek TDR harga satuannya sekitar Rp. 15.000.
Rumah roller (Primary sliding shave)
Part
ini sebagai tempat roller, untuk optimalisasi bisa dengan cara
menghaluskan alur roller dengan amplas lalu kemudian dipoles
menggunakan autosol, sehingga alur menjadi licin. Efeknya
roller lebih mudah terlempar, sehingga akselerasi menjadi ringan. Kalo
mau lebih praktis bisa beli merek Kitaco. Dalam satu paket berisi puli sekalian 2 macam bobot roller(7,5 gr dan 10 gr).
V- Belt
Pakai belt dengan endurance yang tinggi dan tidak mudah slip atau mengendur. Sehingga bisa mengurangi power lost. Belt aftermarket yang beredar berkisar antara Rp. 80.000. hingga Rp. 250.000. Cara ini bisa meningkatkan tenaga sekitar 5% dan bahan bakar lebih hemat 8-10%
Per CVT
Bisa
diganti dengan yang tekanan pegasnya lebih keras, efeknya akselerasi
menjadi lebih galak. Bisa juga dengan cara mengganjal per CVT standar,
namun cara ini tidak direkomendasikan. Per CVT aftermarket di pasaran
berkisar antara Rp. 50.000 sampai Rp. !00.000, sedangkan model
pengganjal harganya Rp. 70.000.
Kopling Sentrifugal dan teromol
Cara kerja kopling sentrifugal
(KS) CVT, hampir sama dengan KS pada motor bebek, bedanya pada CVT KS
tidak terendam oli/ kering. Cara kerjanya, pada putaran tertentu
ketiga kampas kopling “terlempar” keluar. Kampas menempel pada teromol
lalu kemudian berputar bersama-sama. Tinggi rendahnya RPM agar bisa
melempar kampas (gaya sentrifugal) tergantung dari kekuatan pegas.
Pada mio standar bekerja pada 3.000 rpm. Agar lebih responsif pakai
pegas yang kekerasannya lebih rendah. Misal, pakai pegas sentrifugal
CLD. Bekerja pada 1.500. rpm. Jadi pada rpm yang lebih rendah motor
sudah bisa jalan. Harganya Rp. 60.000. Ada juga merek LHK yang lebih
lengkap, terdiri dari pegas dan kampas yang bekerja pada rpm yang lebih
rendah, juga teromol yang dindingnya beralur sehingga mengurangi slip
pada kopling, namun harganya mahal, yaitu sekitar Rp. 660.000./set.
Pake mio emang nyaman, tinggal narik gas lgsung ngejos, ngga perlu nginjek perseneling atau narik kopling lagi. Cocok banget buat cewek, walaupun banyak juga cowok yang pake tapi banyak yang ngeluh kalo mio itu boros, ada juga yang bilang mio tenaganya kurang galak. Kalo mau mio kamu lebih irit tapi kenceng bisa coba trik yang satu ini:
Triknya adalah optimalisasi tiga bagian kendaraan, yaitu mesin, pengapian dan tranmisi (CVT), juga aplikasi alat penghemat BBM. Saya sudah coba di mio saya, dan hasilnya, mantab! Motor makin kenceng, tapi irit.Bagian I: Mesin
Targetnya adalah optimalisasi pasokan bahan bakar ke combustion chamber.
Porting-Polishing
Menghaluskan saluran masuk/ intake manifold dan saluran buang/ exhaust manifold (porting-polishing) sehingga aliran bahan bakar lebih lancar masuk ke ruang bakar, dan gas buang lebih cepat terbuang dari ruang bakar. Untuk saluran masuk jangan terlalu halus cukup dihilangkan bagian- bagian yang dapat menghambat aliran bahan bakar, karena tekstur pada intake manifold masih diperlukan untuk memecah bahan bakar yang masih berupa gumpalan agar tercampur dengan udara. Ini bisa menaikan tenaga mio kamu sekitar 5%.
Klep & per klep
Klep perlu di skir agar tidak ada kebocoran kompresi, bila mau bisa diganti dengan klep racing, di pasaran ada merek TK yang mempunyai desain gagang yang lebih optimal menyalurkan bahan bakar.
Per klep perlu diganti dengan per yang lebih keras, bisa menggunakan per klep racing merek CLD, harganya sekitar Rp. 120.000. sehingga buka- tutup klep lebih optimal, karena pada RPM tertentu klep masuk dan buang terbuka pada waktu yang hampir bersamaan ini mengakibatkan mesin ngempos, atau terjadi knocking. Ini bisa menaikan tenaga mio kamu sekitar 5% dan menghemat bahan bakar sekitar 5%.
Karburator
Karburator mio menggunakan system vacum, yaitu buka-tutup skep diatur oleh kevakuman pada intake manifold. Masalah yang sering terjadi adalah karet vakum lemah atau skep yang terbuat dari plastik tergores sehingga buka-tutup skep terganggu. Periksa bagian ini apabila terdapat gejala seperti di atas sebaiknya skep dan karet vakum diganti, sekalian juga ganti spuyer dan baut setelan, karena biasanya pada bagian ini komponen sudah tidak presisi lagi. Biar lengkap beli aja repair kit karburator untuk mio, harganya sekitar Rp.20.000.
Bagian II: Komponen Pengapian
Targetnya adalah bikin pengapian lebih besar dan stabil, sehingga pembakaran lebih sempurna
CDITargetnya adalah bikin pengapian lebih besar dan stabil, sehingga pembakaran lebih sempurna
Agar pengapian lebih optimal dianjurkan mengganti CDI dengan type Racing. Type racing sudah menganut system unlimiter dan kurva pengapian yang lebih baik. Banyak merek yang bikin khusus untuk mio seperti XP, BRT, TDR, atau yang harganya lebih bersahabat beli aja merek Varro harganya sekitar Rp. 175.000. komponen ini bisa bikin mio kamu lebih hemat bahan bakar sekitar 10-15% dan tenaga mio kamu naik hingga 15%.
Koil
Ganti aja koil dengan koil yang kemampuannya lebih baik, contohnya merek Blue Thunder, komponen ini bisa meningkatkan percikan bunga api pada busi sehingga pembakaran lebih optimal. komponen ini bisa bikin mio kamu lebih hemat bahan bakar sekitar 10-15% dan tenaga mio kamu naik hingga 10%.
Busi
Bisa menggunakan busi iridium, kelebihannya adalah bunga api lebih besar dan berwarna biru, material elektrodanya juga lebih kuat sehingga busi menjadi lebih awet, apalagi bila sudah menggunakan CDI dan koil racing, biasanya busi ngga tahan lama. komponen ini bisa bikin mio kamu lebih hemat bahan bakar sekitar 5% dan tenaga mio kamu naik hingga 10%.
Pasang Coil Booster
Bisa pasang merek AVS Motomax, meningkatkan pengapian dan lebih stabil. Harganya sekitar Rp. 180.000. bisa meningkatkan tenaga sekitar 5% dan bahan bakar lebih hemat 8-10%
Bagian IV: Aplikasi alat penghemat BBM
Agar
lebih irit lagi bisa juga pasang alat penghemat BBM, yang sudah
terbukti dapat menghemat BBM hingga 60%, alat yang bisa dipasang antara
lain:
Magnet penghemat BBM
Bisa menggunakan produk Ring Diesel-Bensin Type R
khusus untuk sepeda motor. Cara kerjanya adalah menyelaraskan ion-ion
positif dan negative yang terkandung dalam bahan bakar, sehingga
ion-ion tersebut tersusun rapi. Kalori bakar bahan bakar naik karena
magnet akan memperbaiki kualitas bahan bakar. Pada produk ini juga
menggunakan cairan Newton, alat ini akan bekerja lebih optimal apabila
sudah digunakan dalam jangka waktu yang lama. Bisa dibeli dengan harga
sekitar Rp. 175.000. alat ini bisa meningkatkan tenaga dan menghemat
bahan bakar hingga 20%
Oksigen katalisator
klo MC CVT bergetar pada saat mu maju gmna,apa ntu sebuah kendala/bukan,,,,
BalasHapusrekomendasi dong bengkel yang mau ngerjain tips di atas, sekaligus rincian biaya nya kok gk ada?
BalasHapus